Personal Clouds – Dalam dunia medis, teknologi pencitraan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CT scan (Computed Tomography) memiliki peran penting. Kedua prosedur ini sering digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh secara rinci, namun ada perbedaan signifikan dalam cara kerja, aplikasi, dan kelebihan masing-masing.
MRI menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran rinci dari organ, jaringan, dan struktur tubuh. Prosedur ini tidak melibatkan radiasi, yang menjadikannya pilihan yang lebih aman bagi pasien yang perlu menjalani pemeriksaan berulang, seperti pasien dengan kanker yang membutuhkan pemantauan rutin.
“Simak Juga: Gigi Sensitif? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya”
CT scan, di sisi lain, menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambaran tubuh dalam bentuk potongan tipis (cross-sectional images). Prosedur ini sering kali lebih cepat daripada MRI, dan bisa lebih mudah digunakan untuk kondisi darurat seperti trauma atau cedera serius.
MRI bekerja dengan memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio untuk mengubah posisi atom hidrogen dalam tubuh dan mengumpulkan data yang digunakan untuk membuat gambar. Sedangkan CT Scan menggunakan sinar-X yang mengirimkan berkas sinar melalui tubuh, kemudian menghasilkan gambar potongan tubuh menggunakan komputasi.
MRI sangat baik untuk menghasilkan gambar detail dari jaringan lunak seperti otak, otot, ligamen, dan pembuluh darah. Sedangkan CT Scan lebih unggul dalam mendeteksi kondisi pada struktur keras tubuh, seperti tulang, dan lebih cepat dalam menangani situasi darurat.
MRI biasanya memakan waktu lebih lama, antara 20 hingga 60 menit, tergantung pada area yang diperiksa. Sedangkan CT Scan lebih cepat, biasanya hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk mendapatkan hasil.
MRI tidak menggunakan radiasi dan umumnya lebih aman untuk pasien yang membutuhkan pemantauan jangka panjang. Namun, pasien dengan implan logam atau alat pacu jantung mungkin tidak dapat menjalani MRI. Sedangkan CT Scan melibatkan penggunaan radiasi, meskipun dosisnya rendah, namun ada risiko paparan radiasi yang lebih tinggi jika dilakukan secara berulang. Namun, CT scan lebih mudah diakses dalam situasi darurat.
MRI sangat cocok untuk kondisi yang melibatkan jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang belakang, ligamen, dan otot. Ini juga digunakan untuk mendeteksi tumor, gangguan saraf, dan masalah pembuluh darah. CT Scan lebih sering digunakan untuk kondisi yang melibatkan cedera pada tulang, pendarahan internal, atau masalah dengan paru-paru dan jantung. Ini juga sangat efektif untuk pemeriksaan cepat dalam kasus darurat, seperti kecelakaan.
“Baca Juga: Kenali Intoleransi Laktosa, Gangguan Pencernaan Akibat Susu”