Personal Clouds – Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah kelompok penyakit yang menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, oral, dan anal yang tidak aman. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, dan dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan. Beberapa Penyakit Menular Seksual (PMS) yang umum dikenal adalah HIV/AIDS, gonore, sifilis, klamidia, herpes genital, dan kutil kelamin. Memahami bahaya PMS sangat penting untuk melindungi diri dan orang lain dari dampaknya.
PMS dapat memberikan dampak serius pada sistem reproduksi, terutama jika tidak segera diobati. Contohnya, infeksi seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan radang panggul pada wanita, yang berisiko mengakibatkan infertilitas atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim). Pada pria, PMS dapat menyebabkan peradangan pada testis dan saluran sperma, yang juga dapat memengaruhi kesuburan.
“Simak Juga: Infeksi HIV di Indonesia, 64% Adalah Pria, Apa Penyebabnya?”
Beberapa PMS, seperti sifilis, herpes genital, dan gonore, meningkatkan risiko seseorang terinfeksi HIV. Luka atau peradangan yang disebabkan oleh PMS mempermudah virus HIV masuk ke dalam tubuh. Hal ini membuat orang yang terinfeksi PMS lebih rentan terhadap HIV, yang merupakan salah satu penyakit mematikan tanpa obat hingga saat ini.
PMS juga memiliki dampak berbahaya pada wanita hamil dan bayi yang dikandungnya. Infeksi seperti sifilis dan HIV dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau persalinan. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga kematian bayi. Selain itu, bayi yang terinfeksi sejak lahir juga berisiko mengalami gangguan kesehatan jangka panjang.
Beberapa jenis PMS, seperti human papillomavirus (HPV), dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita dan kanker anus atau tenggorokan pada pria dan wanita. Herpes genital, meskipun tidak mematikan, dapat menyebabkan luka berulang yang menyakitkan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
PMS tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada mental. Penderita sering kali mengalami stigma sosial, rasa malu, dan kecemasan akibat penyakit yang dideritanya. Hal ini dapat mengganggu hubungan sosial dan bahkan memicu depresi atau gangguan kecemasan.
Untuk mengurangi risiko PMS, langkah pencegahan berikut sangat penting:
“Baca Juga: Obat Ketamin Didesak Masuk Golongan Psikotropika, Mengapa?”